Pendidikan
Filosofi
Pendidikan
Pendidikan bisa saja berawal
dari sebelum bayi lahir seperti dilakukan banyak orang dengan memainkan musik
dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi
mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari
lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Fungsi
Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt,
lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes).
Mempersiapkan anggota masyarakt untuk mencari nafkah, fungsi laten
lembaga sebagai wadah pendidikan, melalui pendidikan di sekolah orang tua
melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan
nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan
pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya
pendidikan seks dan sikap terbuka.
Pendidikan sekolah diharapkan dapat
mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise,
privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Memilih dan mengajarkan
peranan sosial.
Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar
pendidikan adalah sekolah dasar. Di sekolah inilah anak didik
mengalami proses pendidikan dan pembelajaran. Dan, secara umum pengertian
sekolah dasar dapat kita katakan sebagai institusi pendidikan yang
menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan
selanjutnya. Pendidikan ini diselenggarakan untuk anak-anak yang telah berusia
tujuh tahun dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut mempunyai tingkat
pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan dirinya. Pendidikan dasar
memang diselenggarakan untuk memberikan dasar pengetahuan, sikap dan
keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah yang selanjutnya
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak didik. Kita seharusnya
memahami pengertian sekolah dasar sehingga dapat mengikuti setiap kegiatan yang
diselenggarakan di tingkat ini. Walaupun, kita pengenal pendidikan anak usia
dini (PAUD), tetapi setidaknya mereka lebih mengedepankan untuk melatih anak
bersosialisasi dengan teman dan masyarakat, bukan untuk mengikuti pendidikan
dan pembelajaran yang mengarah pada pemahaman pengetahuan.
Pembelajaran di SD
Menjadi Guru Profesional memang keinginan semua Guru tetapi untuk
meraihnya tidaklah mudah. Butuh pembelajaran dan usaha yang serius. Upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
kualitas manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi
tanggung jawab professional setiap guru. Guru tidak cukup hanya
menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut untuk
meningkatkan kemampuan guna mendapatkan dan
mengelola informasi yang sesuai dengan
kebutuhan profesinya.
Mengajar bukan lagi usaha untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha
menciptakan system lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar
tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman
ini memerlukan suatu strategi belajar, media belajar, metode, taktik,
teknik, pendekatan
Komponen Dalam Pembelajaran
1.
Tujuan pengajaran
Tujuan
pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan
untuk memilih strategi belajar mengajar.
2. 1. Guru
Masing-masing
guru berbeda dalam pengalaman, pengetahuan,
kemampuan menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup dan
wawasan. Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan
strategi belajar mengajar yang digunakan dalam program pengajaran.
3. 2. Peserta didik
Dalam kegiatan
belajar mengajar peserta didik mempunyai latarbelakang yang berbeda-beda,
hal ini perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi belajar mengajar
yang tepat
4.
3. Materi pelajaran
Materi pelajaran
dapat dibedakan antara materi formal (isi pelajaran dalam buku teks
resmi/buku paket di sekolah) dan materi informal (bahan-bahan pelajaran
yang bersumber dari lingkungan sekolah)
5.
4. Metode pengajaran
Ada berbagai metode pengajaran yang perlu
dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar
6. 5. Media pengajaran
Keberhasilan
program belajar mengajar tidak tergantung dari canggih atau tidaknya media
yang digunakan, tetapi dari ketepatan dan keefektifan media yang
digunakan.
7.
6. Faktor administrasi dan financial
Terdiri dari
jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang belajar.
Adapun
jenjang SD model belajar yang digunakan adalah model belajar “Lingkar
Ilmu”. Yaitu siswa mendatangi dan belajar kepada guru yang ahli di bidangnya
dan membentuk satu kelompok lingkar ilmu. Misalnnya, lingkar ilmu
Matematika, lingkar ilmu Tematik dan lain-lain.
Prinsip-prinsip pembelajaran
dalam model belajar Lingkar Ilmu ini adalah :
- Belajar tuntas. Siswa tidak akan belajar tentang kompetensi
yang lebih tinggi bila ia belum menguasai kompetensi yang lebih awal
dengan baik. Ini untuk menghindari kebingungan dan kelambatan siswa dalam
belajar nantinya. Proses ini akan bersifat evolusioner, namun hasilnya
bersifat revolutioner.
- Setiap siswa itu unik. Setiap siswa memiliki bakat dan
kemampuan yang berbeda. Siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya masing-masing. Bila seorang siswa mampu dengan cepat
menguasai suatu kompetensi, ia dapat segera melanjutkan pada kompetensi
berikutnya tanpa harus menunggu temannya.
- Menjaga Adab. lingkar ilmu ini adalah sarana yang sangat bagus
untuk menanamkan adab kepada siswa. Baik adab terhadap ilmu, guru, teman
dll. Aspek prilaku/sikap dalam menuntut ilmu disini sangat diperhatikan.
Tanpa adab, ilmu tidak akan berarti apa-apa – bahkan bisa membahayakan –
dan tidak akan mendekatkan siswa kepada Tuhannya, bahkan makin menjauh.
- Menghormati otoritas guru. Siswa dapat naik pada level
berikutnya bila telah mendapat restu dari guru. Ini untuk menanamkan nilai
bahwa kelulusan itu tidak hanya ditentukan oleh selembar kertas. Guru
memberitahukan kepada seluruh anggota kelompok lingkar ilmu bila ada
seoarng siswa yang telah berhasil mencapai kompetensi tertentu dan
mendoakannya.Kedekatan hubungan antara murid dan guru. Guru tahu betul
kondisi masing-masing murid dengan lebih spesifik dan dalam. Membantunya
bila ada kesulitan, menyayangi dan membimbingnya.